Bapak tua bertubuh kecil itu menarik gerobak tempat menampung hasil
memulungnya. Waktu itu baru saja usai hujan turun. Sehingga tidak heran,
kaos yang dikenakan bapak tua itu dalam keadaan basah. Kaos yang basah
itu semakin memperjelas kecilnya badan bapak tua itu. Kecil, namun
tergurat keras di sana.
Dia membalik-balikkan apa saja
yang ada di dalam tempat sampah plastik berwarna abu-abu itu. Bagai
seorang pemburu, bapak tua itu sedang mencari dan membidik ‘binatang
buruannya’. Bila ditemukan, maka ‘binatang buruannya’ dibidik dan
‘ditembak’. Lalu ‘mayat’nya dipindahkan ke dalam gerobak.
Namun,
sepertinya dia tidak memperoleh apa-apa. Sebab setelah memeriksa tempat
sampah, tidak terlihat ‘binatang buruan’ yang dipindahkan. Lalu dia
kembali menarik gerobaknya.
Saya yakin, dia tidak putus
asa. Tidak adanya ‘binatang buruan’ yang berhasil ditemukan di tempat
sampah itu, tidak membuat semangatnya mengendur. Kaos yang basah kuyup
itu sudah menjadi bukti dan saksi bahwa dia bukan tipe orang yang cepat
menyerah, apalagi putus asa.
Menarik gerobak seorang diri
juga menyiratkan bahwa bapak tua itu seorang yang bertanggung jawab. Dia
tidak ingin perannya dalam mencari nafkah digantikan oleh istri apalagi
anaknya. Pula tidak ingin dirinya menjadi beban bagi orang lain. Tidak
ingin menjadi benalu bagi orang lain.
Bahkan untuk sekedar
menemani mencari nafkah saja, bapak tua itu tidak ingin. Sesuatu yang
menjadi tanggung jawabnya tidak boleh dikerjakan atau dibantu orang
lain.
Menjalani pekerjaan sebagai pemulung memang mungkin
karena bapak tua itu tidak memiliki keahlian yang lain. Mungkin pula dia
tidak pernah sekolah atau sekolah hanya sekedarnya. Tapi, tidak semua
orang yang bisa ‘berani’ menjalani pekerjaan sebagai pemulung. Ada saja
orang memiliki keahlian pas-pasan, pendidikan yang amat terbatas, tapi
malu menjalani pekerjaan sebagai pemulung. Tapi tidak dengan bapak tua
ini.
Dia ‘berani’ menghadapi cemooh orang lain. Dia siap
untuk menghadapi cibiran orang lain, bahkan ejekan dari teman-temannya
di kampung.
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN
FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar