Jumat, 07 Maret 2014

Sekilas Sama...



Seorang bapak tua, sedang mengendarai sepeda. Sepeda gunung dengan ukuran yang cukup tinggi. Diantara stang sepeda dan bapak tua itu ada besi melintang. Di atas besi melintang itu ada sebuah bangku kecil yang terbuat dari kayu.

Di atas bangku kayu itu ada seorang anak kecil sedang duduk. Kira-kira berusia empat tahunan. Sementara di jok belakang, juga terdapat anak kecil yang tubuhnya lebih besar. Mungkin kedua anak kecil itu kakak beradik dan mereka mungkin cucu dari bapak tua itu.

Begitu sayangnya kakek itu. Kedua cucunya dibawa pergi bersama dalam satu sepeda. Tidak ada yang tahu persis siapa yang membuat bangku kayu itu. Entah kakek itu, bisa jadi ayah dari kedua anak kecil itu. Tapi yang sepertinya mendekati kebenaran adalah maksud dari pembuatan bangku kayu itu.

Maksud pembuatan bangku kayu itu dan diletakkan di sepeda, agar kedua anak kecil itu bisa ikut dibonceng secara bersamaan. Ikut serta ayah, kakek atau ibunya bersepeda. Bila salah satu dari anak kecil itu dibonceng, sementara yang satunya lagi tidak dibonceng, tentu akan menimbulkan rasa iri. Namun dengan dibuatkannya bangku kayu, timbulnya rasa iri dapat terhindari.

Lain lagi maksud pembuatan bangku kayu di mikrolet. Bangku kayu yang biasanya diletakkan di dekat pintu, dimaksudkan agar jumlah penumpang yang diangkut bisa lebih banyak.

Menjelang Pilkada atau Pilpres, biasanya calon-calon gubernur dan calon presiden mencoba menarik simpati masyarakat. Mereka berlomba-lomba menyumbang masjid, mengadakan perbaikan jalan dan berbagai perbuatan baik lainnya.

Sebenarnya jika dilihat, kegiatan menyumbang masjid, mengadakan perbaikan jalan, merupakan perbuatan-perbuatan baik. Tidak ada orang yang menilai bahwa perbuatan itu merupakan perbuatan buruk. Semuanya mengatakan itu merupakan perbuatan baik. Yang membedakannya adalah niat dan maksud melakukan perbuatan baik itu.

Saya pernah membaca bahwa kaum wanita boleh (mubah) bekerja untuk memperoleh penghasilan. Mubah dan bukannya sunnah, apalagi wajib. Dalil yang digunakan adalah, “(Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan.” (QS An-Nisaa’ (4):32)

Jadi ayat ini bukan saja berarti kaum pria dan wanita berhak memperoleh pahala dari amal saleh yang mereka kerjakan, namun mereka masing-masing berhak memperoleh pendapatan dari kerja yang mereka lakukan.

Saat ini, ketika ide kebebasan begitu digembar-gemborkan, ide emansipasi wanita ditinggi-tinggikan, ide persamaan gender begitu gencar disebarkan, salah satu yang dituntut adalah wanita diperbolehkan bekerja mencari nafkah, sebagaimana kaum pria.

Sekilas tidak ada perbedaan. Yang membedakannya adalah dasar pembolehan wanita untuk bekerja. Kalau dalam Islam adalah ayat di atas. Sedangkan ide liberalisme membolehkan wanita bekerja berdasarkan ide kebebasan, emansipasi wanita dan persamaan gender.

Sesuatu yang nampaknya terlihat dengan kasat mata merupakan hal yang sama, namun sebenarnya berbeda. Bangku kayu yang dibuat dan diletakkan di sepeda terlihat sama dengan bangku kayu yang dibuat dan diletakkan di pintu mikrolet. Sama-sama pembuatan bangku kayu. Yang membedakannya adalah maksud dari pembuatan bangku kayu itu.

Secara mata telanjang, pemberian sumbangan ke masjid yang dilakukan calon gubernur atau calon presiden sama saja dengan yang dilakukan kaum muslimin pada umumnya. Pemberian sumbangan ke masjid tidak diragukan lagi sebagai perbuatan baik. Namun perbuatan baik ini akan menjadi cacat, ketika dilihat niat atau maksud dari pemberian sumbangan ini.

Kebolehan wanita bekerja menurut Islam sekilas tidak ada bedanya dengan pembolehan wanita bekerja yang digembar-gemborkan ide barat. Akan tetapi jika diteliti secara seksama dasar pembolehan itu, akan terlihat perbedaannya. Terlebih lagi bila dibahas hukum-hukum Islam yang terkait dengan karyawan wanita, baik dari segi berpakaian, hukum bepergian bagi wanita, tentu akan semakin terlihat perbedaannya.
Semoga bermanfaat 


TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar