Jumat, 07 Maret 2014

Manis, Asem, Asin dan Pahit



Ada manis, asem, asin dan pahit. Begitulah pengalamandalam bekerja. Bekerja dimana pun ada saja sesi manis, asem, asin dan pahit.Tidak ada yang selamanya manis dan tidak pula yang selamanya pahit.

Menjalani aktivitas bekerja pada hakekatnya tidak adabedanya dengan menjalani kehidupan.

Sebelum bekerja di tempat sekarang, saya pernahmendapat tugas dari kantor untuk menjaga stand buku. Dua kali saya mendapattugas menjaga stand buku di pameran.

Pertama pameran buku di Senayan, Jakarta. Sedangkanyang kedua pameran buku di Bandung.

Kantor saya yang dulu terus berubah dengan dinamis.Ketika masuk pertama kali di tahun 2005, kantor bergerak dalam bidang penerjemahanbuku-buku. Kemudian berganti ‘kulit’ menjadi kantor yang menerbitkan buku. Padasaat itulah, tugas menjaga stand buku terjadi.

Sewaktu ditugaskan menjaga stand buku di Senayan, sayajuga diminta untuk mempromosikan telepon genggam (HP) Islami. HP yang berisikankonten-konten Islami ini juga menjadi bagian dari usaha kantor saya.

Sekali-kali menjelaskan buku-buku yang diterbitkankantor. Di lain kesempatan, menjelaskan tentang konten-konten Islam yang beradadi dalam HP.

Sedangkan waktu di Bandung, tugas saya menjaga standdan menjelaskan tentang isi buku-buku yang diterbitkan kantor.

Alhamdulillah isi dua buku 90 persen telah saya kuasai.Sedangkan buku-buku yang lain, tidak seberapa banyak yang saya kuasai.

“Buku ini berisikan kisah-kisah. Ada kisah ini dan itu…”

“Buku ini juga banyak berisikan kisah-kisah, pengalamanhidup. Kedua buku ini sama-sama berisikan kisah-kisah nyata. Bedanya buku inidan itu…”

“Kelebihan buku ini, kisahnya lebih banyak. Tapi bukuitu, dilengkapi dengan CD..”

Setiap ada orang mampir. Terlebih lagi bila adapengunjung yang mulai memegang buku dagangan saya, maka mulailah saya berceritatentang isi buku itu.

Saya senang dapat menjelaskan isi buku. Saya terusberupaya untuk menjelaskan, hingga konsumen menjadi puas. Saya tidak maukonsumen membeli buku saya seperti membeli kucing dalam karung. Dengan harapancalon pembeli menjadi tahu buku yang sedang digenggamnya.

Setelah tahu, tergantung calon pembeli. Jika dia suka,dia beli. Bila tidak suka atau tidak punya uang, dia urungkan untuk membeli.

Pengalaman menjaga stand buku merupakan pengalaman yangmenyenangkan. Ini merupakan pengalaman yang manis bagi saya


TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar