“Teet…teet…teet…” suara klakson keras terdengar dari belakang motor
saya. Dalam hati saya berkata, “Oi, kalo mau duluan silahkan saja. Khan
jalanan di samping kiri cukup untuk menyusul?!”
Begitu
suara hati berkata. Motor otomatic itu pun berhasil menyusul dan sejajar
dengan saya. “Mas, ini plat no polisinya jatuh,”
Saya terima seraya berujar, “Terima kasih mas.”
Memang
kemarin siang (9/11), jalanan di Kali Malang macet pake banget.
Kendaraan terpaksa nyalip kanan dan kiri. Setiap ada ruang yang cukup
untuk motor, langsung diambil. Hingga saya mendapat kesempatan untuk
nyalip di depan sebuah mikrolet. Motor berhenti di depan mikrolet dan
dibelakang sebuah mobil, sambil menunggu ada ruang untuk menyalip lagi.
Tengok
kanan, kiri, ternyata belum ada lagi ruang kosong. Saat itulah,
mikrolet yang ada di belakang saya, memajukan kendaraannya, hingga
‘mencium’ motor saya. Saya kaget dan terdengar “Kraak”.Seperti ada benda
yang tertarik.
Sepertinya saat itulah, plat no polisi motor jatuh.
Alhamdulillah
walau sempat kesal dengan supir mikrolet itu, tapi sepertinya terobati
dengan sikap peduli pengendara motor pengantar plat no motor saya.
Padahal
di saat dia berjuang menyusul saya untukmenyerahkan plat no itu, saya
sempat kesal padanya. Sempat merasa terganggu dengan ulahnya yang terus
menerus membunyikan klakson.
Kita mungkin sering
menemukan pemandangan seperti ini. Ada kendaraan yang ‘mencari
gara-gara’ dengan membunyikan klakson keras-keras ke arah kita . Kita
merasa terganggu, tapi ternyata dia ingin memberitahu sepatu anak kita
jatuh atau standar motor kita belum dilipat.
Ternyata
…..ada di sekeliling kita, orang-orang yang berniat baik pada kita.
Hanya kita berprasangka buruk padanya. Kita bersikap memusuhinya,
padahal dia bersikap bersahabat dan peduli pada kita.
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN
FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar