Selepas Maghrib, terdengar suara dari arah mimbar. “Assalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh. Bapak-bapak, ibu-ibu sekalian...bagi bapak
dan ibu yang telah menitipkan sepatu dan sandal, mohon diambil sekarang.
Karena saya ingin pulang.”
Setelah menyampaikan pesan, penanggung jawab penjaga sepatu dan sandal itupun mengucapkan salam.
Saya
yang mendengarnya merasa kagum pada penjaga sepatu dan sandal itu. Dia
begitu amanah dengan tugasnya. Ketika dia sudah merasa tidak mampu untuk
menjaga amanah, maka amanah itu dikembalikan lagi.
Demikianlah yang diajarkan Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw ingin berhijrah ke Madinah, beliau memanggil Ali ra.
“Ya Ali, kemarilah.”
“Ada apa, Ya Rasulullah?”
“Tolong,
kembalikan barang ini kepada pemiliknya. Aku tidak bisa menjumpai
mereka langsung dan mengembalikannya. Aku harus segera meninggalkan
Mekkah secepatnya dan tidak bisa lagi menjaga barang-barang mereka…”
Ali
tertegun. Ditatapnya barang-barang yang ditunjukan Rasulullah. Begitu
banyaknya. Pada masa itu setiap orang di Mekkah-termasuk juga orang
kafir-yang merasa khawatir terhadap barangnya yang berharga selalu
menitipkan kepada Rasulullah. Kaum kafir walau mereka memusuhi
Rasulullah, tapi mereka percaya kepada kejujuran dan kesetiaan
Rasulullah dalam menjaga barang-barang amanat. Dan nyatanya barang itu
selama dalam pengawasan Rasulullah tetap aman terjaga.
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN
FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar