Kamis, 06 Maret 2014

Ayat Allah di Tengah Banjir

“Siapa namanya mas?” tanya saya pada seseorang yang barusaja keluar mushalla Al-Ikhlas.
“Hamid, pak.”

Pembicaraan ini terus berjalan, hingga diketahui bahwaHamid bekerja sebagai tukang cuci motor.

“Waah, kalo lagi banjir begini, banyak donk motor yangantri?”

“Iya nih pak,” jawabnya sambil tersenyum.

Saat toko-toko di sepanjang jalan Otista Raya tutup,karena digenangi banjir. Ketika toko-toko yang berada di daerah Kampung Pulotidak beroperasi, juga dengan alasan yang sama. Manakala usaha batik diPekalongan mengalami kerugian jutaan rupiah/perhari, pun karena ‘serangan’banjir. Allah masih melebihkan rezeki kepada Hamid dan tukang-tukang cuci motorlainnya.

Bukan hanya Hamid, para pedagang di Pati, Jawa Tengah yangkedatangan tamu banjir, juga memperoleh rezeki dari jalan lain. Mereka beralihprofesi menjadi tukang ojek gerobak. Para pengendara motor yang motornya mogokatau tidak berani melewati genangan banjir, menggunakan jasa tukang ojekgerobak ini. Biaya sekali angkut berkisar antara 70 ribu hingga 100 ribu.Walhasil dalam sehari, seorang tukang ojek gerobak bisa memperoleh 500 ribu.

Banjir yang mengepung ibu kota berdampak pada banyaknyasampah yang menumpuk di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan para pemulung kebanjiranrezeki. Pendapatan mereka perhari naik secara drastis. Dalam sebuah wawancaradi televisi dijelaskan bahwa walau saingan banyak (baca pemulung banyak) yangberoperasi, namun karena sampah yang ada menggunung, maka itu tidak menjadimasalah. Para pemulung tetap dapat mendulang rezeki yang banyak.

Maha Benar Allah yang Maha Kuasa meluaskan rezekiorang-orang tertentu dan Maha Kuasa menggenggam rezeki yang lainnya. Hanyadengan banjir, Dia dapat menggenggam rezeki hamba-hamba-Nya. Dengan banjir, Diadapat meluaskan rezeki hamba-hamba-Nya.

TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar