Jumat, 07 Maret 2014

Belajar Lagi



Mendapat masalah, ternyata berdampak positif. Iya jikakita pernah menghadapi suatu masalah tertentu, tentu kita akan mudah memahamimasalah yang sama dan sedang dihadapi orang lain.

Karena kita merasakan susah, peliknya masalah itu, kitapun dapat merasakan peliknya masalah sama yang dihadapi teman kita. Hal inimendorong kita untuk bersimpati dan berempati. Sehingga ringan langkah untukmenyingsingkan lengan baju, paling tidak mendoakannya.

Lain lagi, ketika kita menghadapi masalah memahami sebuahteks. Kita bingung memahaminya.

Sebagai contoh ketika saya mendapat forward-an tulisanAgus Idwar tentang Uje yang berjudul Uje – The Legend.

Di dalam note itu terdapat kalimat, “Emng bener kataUmmi Tatu, sdh sepantasnya loe di sholatin di masjid Istiqlal sbg simbolrelijiusitas ummat Islam di tanah air. Walau gw yakin loe yg mau dihargai sptitu.”

Saya bingung dengan kalimat “Walau gw yakin loe yg maudihargai spt itu.”

Seharusnya tidak seperti ini. Kalimat itu mestinya “Walaugw yakin loe GAK mau dihargai spt itu.”

Memang sudah yakin kalimat itu salah dan yang benarmenggunakan kata GAK. Kebingungan menghadapi teks membuat kita, mendorong kitauntuk mencari tahu.

Saya pun terus membaca kalimat-kalimat selanjutnya.Ternyata memang benar kurang kata GAK. Hal ini dipahami dari kalimat-kalimatselanjutnya, “Tp seberapa besar jg loe nolak ditinggikan org. Ternyata loe nggakuat nahan, saat Allah meninggikan loe dgn cara menggerakkan ribuan org ygberjejer di pinggir jln menyaksikan iring2an konvoi jenazah dgn"foriders" di depan yg gw yakin loe jg ngga suka.”

Bingung memahami teks akan mendorong kitauntuk mencari tahu, untuk belajar lagi. Dan pada akhirnya, ketika kita tahu halyang baru, kita akan menyadari, kita ini belum apa-apa. Ilmu kita masihdangkal. Semoga bermanfaat.


TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar