Senin, 17 Februari 2014

TULISAN MENGALIR DAN IMAJINATIF BERASAL DARI 3 KATA




Pada hari Ahad (23/11-2008) kemarin, kami FLP DKI mengadakan sebuah pertemuan. Saat itu kami membahas tentang belajar menulis berangkat dari 3 kata.

Menulis berangkat dari 3 kata yang dipilih secara acak adalah membuat sebuah tulisan yang mengandung 3 kata tersebut. Bagaimana caranya agar hadir sebuah tulisan yang mengandung 3 kata pilihan, walau terlihat 3 kata itu tidak ada hubungannya. Bagaimana caranya kita dapat membuat tulisan dengan mengusahakan menghubungkan 3 kata itu.

Setelah penjelasan singkat usai, kami diminta untuk membuat sebuah tulisan dengan 3 kata pilihan. Pada saat itu 3 kata pilihannya adalah Traktor, anak bayi dan kacang kulit.

Melihat 3 kata pilihan ini, saya sempat bingung. Bagaimana caranya menghubungkan ketiga kata ini hingga menjadi sebuah tulisan. Mungkin teman-teman saya pun demikian. Bagaimana dengan para pembaca? Apakah Anda juga bingung membuat sebuah tulisan dengan menghadirkan kata traktor, anak bayi dan kacang kulit?

Kami diberi waktu sekitar ½ jam membuat tulisan itu. Apa yang terjadi? Bagaimana hasil tulisan mereka? Benarkah hasil tulisan mereka berantakan sebagaimana kebingungan mereka ketika menerima instruksi membuat tulisan berangkat dari 3 kata pilihan?

Ternyata tidak. Begitu waktu ½ jam berlalu, masing-masing kami diminta membaca hasil karyanya. Hasil tulisan mereka begitu mengalir dan imajinatif.

Diantara mereka ada yang menghasilkan sebuah tulisan yang bernada sedih, tulisan yang bernada optimistis dan ada pula yang menghadirkan sebuah tulisan yang menegangkan.

Tulisan yang bernada optimis di sini menceritakan seorang ayah yang mengharapkan agar anaknya tidak seperti dirinya. Di dalam cerita ini terdapat kata traktor, anak bayi dan kacang kulit.

Tulisan yang menegangkan disini menceritakan seorang tukang kacang kulit yang hampir tertabrak traktor tanpa supir dan tiba-tiba seorang anak bayi muncul menghentikan traktor itu. Para pembaca tahu, siapa anak bayi itu? Si empu cerita mengatakan ternyata anak bayi itu adalah bayi hasil pernikahan antara Superman dan Wonder Woman.

Coba pembaca nilai sendiri! Imajinatif bukan?

Isi kepala kita berbeda-beda. Perbendaharaan diksi dan kosakata kita juga demikian. Walhasil tulisan yang dihasilkan juga berbeda-beda. Ada yang menggambarkan traktor untuk membajak sawah, traktor yang meratakan tanah di sebuah proyek, ada yang mengartikan traktor yang berjalan di jalan raya (mungkin maksud penulis mesin giling).

Interpretasi orang terhadap kacang kulit juga berbeda-beda. Ada yang memang kacang kulit dalam arti yang sebenarnya. Ada yang menggunakan kata kacang kulit sebagai sebuah pengandaian. Untuk pengandaian ini, seorang teman menggambarkan bahwa kulit anak bayinya kasar, sekasar kacang kulit. Ada pula yang menggunakan kata kacang kulit dalam arti yang tidak sebenarnya. Untuk kali ini, saya menggunakan kata kacang kulit dengan ungkapan peniti berbentuk kacang kulit melekat pada kain anak bayi yang ditemukan Paijo.

Demikian pula penggunakan kata anak bayi. Kondisi anak bayi ada yang digambarkan baru lahir, ada pula yang meninggal dan ada pula anak bayi yang hilang. Dengan melihat ketiga kondisi ini, bukankah dapat hadir 3 tulisan?

TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar