Senin, 17 Februari 2014

Mencari Ide



MENCARI IDE

"Bagaimana caranya mencari ide?"
Seorang penulis menjawab, "Biasanya ide saya peroleh lewat lagu."
Memang ada penulis yang memperoleh ide lewat lagu. Ada pula penulis lagu memperoleh ide lewat buku.
Berbicara mengenai mencari dan memperoleh ide ada berbagai macam cara. Eka Budianta dalam bukunya Menggebrak Dunia Mengarang berpendapat bahwa ide tulisan dapat diperoleh dengan mudah. Dia berpendapat bahwa bagi anak kecil segala sesuatu dapat dijadikan mainan. Sedangkan bagi seorang penulis segala sesuatu dapat dijadikan tulisan.
Menurut AS Laksana dalam bukunya Creative Writing menjelaskan bahwa ide itu bukannya ditunggu. Ide itu dipancing atau digali. Caranya, tulislah apa saja. Dari sinilah akan diperoleh gagasan. Dalam tulisan lainnya, AS Laksana menjelaskan cara memperoleh gagasan. Seperti penjelasannya di bawah ini.
Bagaimana Memperoleh Gagasan
Oleh A. S. Laksana Rabu, 02 Agustus 2006
Kamu merasa bahwa menemukan gagasan itu sangat sulit? Penulis Neil Gaiman mengatakan sebaliknya. Ia bilang bahwa menemukan gagasan adalah bagian termudah dari proses penulisan. “Saya menggalinya,” tulisnya dalam salah satu esainya tentang penggalian gagasan.
Manfaatkan apa yang ada di sekitar kita
Ada apa saja di sekitar kita? Banyak macam: ada cerita rakyat, dongeng, sejarah, gosip, kabar bohong, cerita hantu, mitologi, dan sebagainya. Banyak pengarang yang memanfaatkan bahan-bahan semacam itu dan menempatkannya dalam latar belakang kontemporer.
Jika kamu memperhatikan kehidupan di sekitarmu, kamu akan segera menemukan lebih banyak ide cerita ketimbang yang diperkirakan. Lalu kembangkanlah ide yang potensial untuk diolah menjadi cerita.
Mengembangkan daftar kata
Cobalah membuat daftar kata benda, misalnya: danau, komidi putar, kurcaci, iguana, kadal, bunglon, kapak, belati, dan sebagainya. Cobalah buat esai pendek tentang kata atau kata-kata itu. Penulis fiksi ilmiah Ray Bradburry memulai menulis novelnya, Something Wicked This Way Comes, dengan mengembangkan daftar kata benda seperti itu.
Obsesi
Berpijaklah dari apa yang menjadi obsesimu. Artinya, dapatkan gagasan dari segala sesuatu yang menarik perhatianmu, menyenangkan hatimu, dan membuatmu melongo kagum atau merinding ketakutan. Jika kamu terobsesi pada hantu, tulislah sebuah kisah tentang hantu. Jika kamu terkagum-kagum pada kecanggihan seorang penjahat melakukan aksinya, mungkin kamu cocok mengembangkan cerita detektif. Jika kamu menyukai tempat-tempat jauh, pelajari sebanyak mungkin segala hal mengenai tempat itu dan tulis sebuah cerita yang menggambarkan tokoh rekaanmu ada di tempat itu. Atau reka sendiri dunia yang akan menjadi latar bagi petualangan yang kamu rancang.
Kalimat pertama
Kamu benar-benar mampet? Inilah cara lain untuk mendapatkan ide cerita, yakni menyusun sebuah kalimat yang mungkin akan menjadi pembuka ceritamu. Contohnya: “Suatu hari aku masuk ke kelas matematika dan menyaksikan guruku berubah menjadi kadal.” Atau: “Joni orang yang menjengkelkan....“
Buatlah kalimat pertama sebanyak kamu bisa. Pilih satu yang paling kamu sukai. Lihatlah sejauh mana kamu bisa mewujudkan cerita dengan kalimat tersebut. Latihan membuat kalimat pertama ini biasanya cespleng untuk mengatasi kebuntuan.
Berikut ini contoh perbendaharaan kata dan alenia yang menggunakan ketiga kata di bawah ini. Dari contoh-contoh di bawah ini, kita kemungkinan akan memperoleh gagasan/ide
HARAKIRI – n. bentuk bunuh diri yang seremonial di Jepang, yang dilakukan dengan menyobek perut dengan pedang pendek.
TULISAN – n. 1. hasil menulis; barang yang ditulis; cara menulis. 2. karangan (di majalah, koran, dsb atau yang berupa cerita, dongeng dsb); buku-buku (karya-karya tulis dsb). 3. gambaran; lukisan. 4. batik ( yang dibatik bukan dicetak ttg kain) 5. suratan (nasib, takdir)
BOKEK – tidak punya uang
1. Supri adalah anak yang gemar membaca. Apa saja dibacanya. Koran, majalah, buku cerita, novel bahkan koran bekas yang ditemukannya di jalan. Jika sudah membaca dia lupa waktu. Lupa makan, mandi bahkan untuk hal yang penting sekalipun, belajar.
Diantara bacaan yang paling disenanginya adalah komik Jepang.
Jika melihat tingkahnya, terkadang kita suka ngeri. Dia suka sekali memperagakan bagaimana seorang jago samurai yang akan melakukan harakiri. Bagi seorang samurai kehormatan adalah nomor satu. Jika kehormatan sudah diinjak-injak. Dia tidak ingin kehormatan semakin diinjak-injak, untuk itulah seorang jago samurai mengambil langkah harakiri. Begitulah tulisan Supri yang dikirimnya ke salah satu majalah anak-anak.
Bila ditanya mengapa dia sering mengirimkan tulisan ke majalah anak-anak? Dia pasti akan menjawab, “Lagi tidak ada uang jajan alias bokek.
2. Tulisan headline di koran, begitu mengejutkan. SEORANG WARGA NEGARA JEPANG BERUSAHA UNTUK HARAKIRI. Diberitakan seorang berkebangsaan Jepang berhasil ditangkap oleh kepolisian negara Indonesia. Pasalnya, dia membawa 1 ton pil ekstasi. Aksi yang dilakukannya ini terbilang nekat. Nekat karena jumlah pil ekstasi yang dibawa begitu fantastis, serta cara yang dilakukannya beresiko tinggi. WNJ (Warga Negara Jepang) ini masuk ke Indonesia lewat bandara internasional. Anda ingin tahu bagaimana dia dapat membawa pil ekstasi dan nyaris tidak terdeteksi oleh petugas Bea dan Cukai. Dia mengemas ekstasi sedemikian rupa dan menelannya.
Ketika ditanya oleh kepolisian, “Mengapa Anda melakukan aksi senekat ini?” WNJ ini menjawabnya dengan ringan, “Saya sedang bokek ne’.”
Mudah-mudahan dengan penjelasan ini, kita akan semakin bersemangat untuk menulis.
Mungkin teman-teman sekalian memerlukan beberapa tips menulis. Kebetulan saya punya beberapa tips menulis yang diperoleh berbagai situs internet. 
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar