(87) Hindun binti ‘Athabah dan Baiat
Pada mulanya, Hindun binti ‘Athabah benar-benar membenci dan memusuhi Islam dan Rasulllah SAW, akan tetapi kemudian Allah memberikannya petunjuk menuju jalan yang benar.
Hindun masuk Islam pada saat penaklukan kota Makkah. Dia pergi menemui Rasulullah SAW bersama perempuan lain untuk berbaiat kepada beliau. Begitu masuk ke ruangan dia mengenakan cadar, karena takut kepada Rasulullah, atas perbuatannya yang telah dilakukannya kepada Hamzah bin ‘Abdul Muthallib r.a.
Rasullah SAW membaiat Hindun dan beberapa kaum perempuan yang bersamanya dengan singkat, seraya beliau berkata kepada mereka, “Kalian berbaitlah kepada saya, bahwa kalian tidak akan menyekutukan Allah dengan apa pun, tidak akan mencuri, dan tidak akan melakukan perbuatan zina.”
Dengan spontan Hindun berkata, “Ya Rasulullah, apakah orang yang merdeka (bukan budak) juga melakukan perbuatan zina?”
Rasullah SAW bersabda, “Kamu adalah Hindun binti ‘Athabah.”
Hindun berkata, “Benar, saya adalah Hindun bin ‘Athabah. Ampunilah perbuatan saya yang lalu. Maka Allah akan mengampunimu.”
Rasulullah SAW mengampuninya. Hindun r.a. memeluk Islam dengan baik.[1]
(88) Beberapa Ungkapan Hindun bin ‘Atabah
Perempuan adalah belenggu, yang pasti memerlukan leher. Lihatlah siapa yang akan meletakkan belenggu tersebut di lehermu.
(89) Wasiat Hindun kepada Anaknya, Mu’awiyah
Ketika Mu’awiyah bin Abi Sufyan memimpin negara Syam, pada masa khilafah ‘Umar bin Khaththab, ibunya, Hindun binti ‘Atabah berkata kepada Mu’awiyah, “Hai anakku, demi Allah sedikit sekali orang yang bisa lahir merdeka seperti dirimu, laki-laki ini —maksudnya ‘Umar bin Khaththab— telah membangkitkanmu. Maka bekerjalah sesuai dengan persetujuannya, baik kamu suka ataupun tidak suka.”
(90) Pengaduan Hindun kepada Rasulullah SAW tentang Kepelitan Abu Sufyan
Hindun bin ‘Atabah berkata kepada Rasulullah SAW, “Abu Sufyan orangnya pelit, dia tidak memberikan apa-apa kepada saya dan anak saya, kecuali apa yang saya ambil dari Abu Sufyan tanpa sepengetahun dia. Apakah saya bersalah?”
Beliau bersabda, “Ambillah harta yang kira-kira cukup untuk menutupi kebutuhanmu dan anakmu dengan cara yang baik.”
Demikianlah, Hindun bin ‘Athabah termasuk bagian perempuan yang paling cerdas, dibandingkan perempuan-perempuan yang lain pada masanya. [1]Dikutip dari buku-buku sirah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar