“Pak …beli makanan tuh. Khan ada tamu yang akan datang.”
Mendengar usulan ini, saya langsung menyambut usulan itu, “Ya Pak. Apalagi nanti tamu itu datang bersama istri, anak dan mungkin mantunya.”
Usulan saya ini sebenarnya punya maksud-maksud tertentu. Tahu lah…apa itu.
Untuk memperkuat usulan itu, saya langsung menyertakan dalil-dalil keutamaan menghormati tamu.
Tapi usulan itu ternyata tidak mendapat respon dari bagian keuangan. Saya kembali melontarkan dalil berikutnya.
“Khan, setelah Rasulullah menerima wahyu, beliau gemetaran seperti ketakutan. Apa yang dikatakan Khadijah untuk menenangkannya?”
“Khadijah mengatakan, “Wahai Muhammad! Engkau tidak perlu takut. Engkau orang baik. Engkau biasa menghormati tamu.”
Jadi menghormati tamu itu ajaran yang sudah dipraktekkan Rasulullah sejak lama.
Tapi tetap saja, usulan itu tidak digubris.
Yaaah, hilang deh harapan. Siang ini tidak ada makanan kecil. Tepatnya sisa makanan dari yang disediakan untuk tamu.
Hehehehehe
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN
FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar