Selasa, 22 November 2011

CINTA ABU BAKAR RA

Muhammad bin Sirin berkata; Telah berbincang-bincang segolongan laki-laki di masa Umar ra., hingga seakan-akan mereka melebihkan Umar ra. atas Abû Bakar ra., kemudian hal itu sampai kepada Umar bin al-Khathab r.a., lalu beliau berkata, “Demi Allah, satu malam dari Abû Bakar lebih utama daripada keluarga Umar. Sungguh Rasulullah telah pergi menuju gua Tsur disertai Abû Bakar. Abû Bakar terkadang berjalan di depan beliau dan terkadang berjalan di belakang beliau. Hingga hal itu membuat Rasulullah penasaran, beliau pun berkata, “Wahai Abû Bakar! Kenapa engkau terkadang berjalan di depanku dan terkadang di belakangku?” Abû Bakar berkata, “Jika aku ingat orang-orang yang mengejarmu, maka aku berjalan di belakangmu, dan jika aku ingat orang-orang yang mengintaimu, maka aku berjalan di depanmu.” Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Abû Bakar, jika terjadi sesuatu, apakah engkau suka hal itu menimpamu dan tidak menimpaku?” Abû Bakar menjawab, “Benar, demi Allah yang telah mengutusmu dengan hak, jika ada suatu perkara yang menyakitkan, maka aku lebih suka hal itu menimpaku dan tidak menimpamu.” Ketika keduanya telah sampai di gua Tsur, Abû Bakar berkata, “Tunggu sebentar di tempatmu wahai Rasulullah!, hingga aku membersihkan gua untukmu.” Kemudian Abû Bakar pun masuk gua dan ia membersihkan (dari segala hal yang akan menggangu). Ketika ia ada di atas gua, ia ingat belum membersihkan sebuah lubang, kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, tetap di tempatmu!, aku akan membersihkan sebuah lubang.” Maka ia pun masuk gua dan membersihkan lubang itu. Kemudian berkata, “Silahkan turun wahai Rasulullah saw.”, maka Rasul pun turun. Umar berkata, “Demi Allah, sungguh malam itu lebih utama dari pada keluarga Umar.” (HR. al-Hâkim dalam al-Mustadrak. Ia berkata, “Hadits ini shahih, isnadnya memenuhi syarat al-Bukhâri Muslim seandainya tidak mursal”). Tapi hadits ini adalah hadits mursal yang bisa diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar