Judul tulisan ini sama persis dengan buku karya A.S. Laksana, terbitan Media Kita. Saya tertarik dengan pembahasan di dalam buku ini. Oleh karenanya saya ingin menulis ulang, mungkin mengupas atau memberi contoh-contoh baru. Apapun bentuk tulisan saya tentang buku ini, tujuannya hanya satu; menggairahkan dunia tulis menulis.
Dalam pembahasan awal, Mas A.S. Laksana membahas tentang suatu hal yang membuat kita menjadi kreatif. Di awal pembahasan ini, Mas A.S. Laksana belum membahas tentang penulisan kreatif. Dia hanya membahas tentang kreatif secara umum. Begini nasihat beliau, "Anda ingin mengembangkan kreativitas? Dekatkan tangan Anda dengan otak Anda."
Diantara anggota tubuh manusia yang lain, tangan adalah alat tubuh yang paling dekat hubungannya dengan kreativitas isi kepala kita. Begitu alenia kedua yang dituliskan oleh Mas A.S. Laksana. Siapapun orangnya, yang paling dekat dengan berbagai rancangan, rencana yang terdapat di dalam isi kepala adalah tangan, kecuali pemain sepak bola, sepak takraw maupun futsal. Coba kita perhatikan sama-sama! Mulai dari mandi, gosok gigi, berpakaian, menyandang tas, memakai sepatu, makan, menyetir dan seterusnya. Semuanya dilakukan oleh tangan. Dan itu semua berkaitan dengan isi kepala. Kalau kepala sebagai konseptor, maka tangan sebagai eksekutornya/pelaksananya. Petani, pemburu, tukang kebun, pembantu rumah tangga, supir, pedagang, semuanya lebih banyak mengenakan tangan. Kaki hanya digunakan untuk berjalan.
Apapun profesi seseorang, dia tidak bisa lepas dari peran tangan. Mas A.S. Laksana memberi contoh. Albert Einstein tidak pernah dikenal sebagai seorang penulis. Tetapi sepanjang hidupnya, dia telah menulis tidak kurang dari 2000 makalah. Dari makalah itulah timbul berbagai kemungkinan yang kemudian menjadi teori-teori besarnya.
Petinju dunia kelas berat, Muhammad Ali biasa menulis puisi-puisi yang dipersiapkannya sebagai bahan ejekan kepada lawannya. Biasanya dia memperkirakan pada ronde keberapakah lawannya akan jatuh.
Contoh-contoh di atas menjadi bukti bahwa dalam kehidupan, tangan banyak mempunyai peran. Tangan adalah anggota tubuh manusia yang paling dekat dengan isi kepala.
Albert Einstein dan Muhammad Ali merupakan dua sosok yang keduanya bukan penulis. Namun mereka sering menulis. Ini membuktikan bahwa siapa pun kita; apa pun profesi kita; kita perlu menulis.
Apalagi jika kita ingin menjadi penulis. Tangan kita harus didekatkan dengan otak kita. Genggam pena, tekan tuts mesin ketik atau keyboard komputer. Tulislah! Tulis apa saja!
TULISAN INI SEBELUMNYA TELAH DIPUBLISH DI AKUN
FACEBOOK SAYA ATAS NAMA ARYA NOOR AMARSYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar