Kamis, 10 November 2011

Ummu Ayyub al-Anshariyyah dan Peristiwa Bohong

(77) Ummu Ayyub al-Anshariyyah dan Peristiwa Bohong
Dia adalah istri seorang sahabat bernama Abu Ayyub al-Anshari, yang mana Rasulullah berdomisili di rumahnya ketika masuk ke Madihah, pada saat hijrah, hingga beliau selesai membangun masjid dan rumah beliau.
Dia mempunyai sikap, yang lahir dari kecerdasannya dalam aspek keimanan, terhadap peristiwa bohong yang menimpa Sayyidah ‘Aisyah r.a.
Diriwayatkan dari Abu Ayyub, bahwa dia berkata kepada Ummu Ayyub r.a., “Apakah kamu tidak mendengar apa yang sedang menjadi buah bibir orang-orang?”
Ummu Ayyub berkata kepada suaminya, “Jika kamu berada dalam posisi Safwan —dia adalah orang telah dituduh berbuat mesum dengan ‘Aisyah[1]— apakah kamu akan berbuat yang tidak-tidak kepada mahram Rasulullah SAW?”
“Tidak.” Jawab Abu Ayyub.
“Jika saya berada dalam posisi ‘Aisyah, saya tidak mungkin mengkhianati Rasulullah SAW. ‘Aisyah lebih baik daripada saya, dan Shafwan lebih baik daripada kamu.”[2] Kata Ummu Ayyub.


[1]Untuk mengetahui lebih detail tentang hâditsatul Ifki (peristiwa kebohongan), baca buku karangan saya yang berjudul “Nisâ’u Ahlil Bait,” dipublikasikan oleh Maktabah at-Taufîqiyyah.
[2]Ibnu Katsir, “Al-Bidâyah wa An-Nihâyah.” 
Sumber; 100 Qishshah min Dzakâi ash-Shahâbiyyât, Manshur Abd. Hakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar