Kamis, 10 November 2011

Syaima’; Saudari Sesusuan Rasulullah SAW

(79) Syaima’; Saudari Sesusuan Rasulullah SAW
Pada perang Hunain, suku Bani Sa’ad bertekuk lutut di depan orang-orang Muslim. Halimah as-Sa’diyah berasal dari Bani Sa’ad. Pada hari itu, Syaima’ putri Halimah as-Sa’diyah, yang juga saudara perempuan sesusuan Rasulullah,  termasuk salah satu tawanan perang.
Syaima’ berkata kepada orang-orang muslim, “Kalian tahu, demi Allah, saya adalah saudara perempuan pimpinan kalian.” Mereka tidak mempercayainya, kemudian mereka membawa Syaima’ menghadap beliau.
Syaima’ berkata, “Ya Rasulullah, saya adalah saudara perempuan sesusuan engkau.”
“Apa buktinya?” Tanya Rasulullah.
“Gigitan yang pernah engkau gigit ketika saya menggendong engkau.” Kata Syaima’.
Rasulullah SAW mengetahui bukti tersebut, kemudian beliau membentangkan selendang beliau, dan mempersilahkan Syaima’ duduk di atas selendang tersebut, seraya beliau bersabda, “Jika kamu mau, tinggallah bersama saya, kamu akan dihormat dan disayang. Akan tetapi, jika kamu lebih memilih pulang menemui kaum dan keluargamu, silakan.”
Syaima’ berkata, “Saya lebih memilih kembali ke kaum saya saja.” Kemudian dia masuk Islam.
Rasulullah SAW memberinya pembantu laki-laki dan pelayan perempuan, beberapa kambing dan kesejahteraan, lalu mengembalikannya ke kaumnya. Rasulullah juga memberikan ampun kepada kaumnya, Bani Sa’ad, kemudian mereka pun berbondong-bondong masuk Islam.
Sumber; 100 Qishshah min Dzakâi ash-Shahâbiyyât, Manshur Abd. Hakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar