Rabu, 09 November 2011

Kesabaran Hamnah binti Jahsyin

(62) Kesabaran Hamnah binti Jahsyin
Hamnah binti Jahsyin termasuk bagian dari kaum muslimah generasi awal, yang masuk Islam di Makkah kemudian hijrah ke Madinah.
Dia ikut keluar ke medan peperangan bersama kaum perempuan yang lain, pada perang Uhud, untuk mengobati orang-orang yang cedera, dan menyediakan konsumsi. Setelah pertempuran selesai, Hamnah menghadap kepada Rasulullah SAW, seraya beliau bersabda kepada Hamnah, “Hai Hamnah, bersabarlah!”
“Kenapa, ya Rasulullah?” Tanya Hamnah.
“Pamanmu, Hamzah, mati syahid.” Kata Rasulullah.
‘Innâlillahi wa Inna Ilaihi Raji’un; Mudah-mudahan Allah mengampuni dosanya dan menyayanginya, juga memberinya  ketenangan dengan kesyahidan.” Kata Hamnah.
Rasulullah bersabda lagi, “Sabar ya.”
“Siapa yang meninggal ya Rasulullah?” Tanya Hamnah.
“Saudaramu.” Jawab Rasulullah.
Innâlillahi wa Inna Ilaihi Raji’un; Mudah-mudahan Allah mengampuni dosanya dan mengasihinya. Memberinya ketenangan dengan surga.” Kata Hamnah.
Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Sabar ya.”
“Kenapa ya Rasulullah, siapa yang meninggal? Tanya Hamnah.
“Suamimu, Mus’ab bin ‘Umair.” Jawab Rasulullah
Spontan Hamnah menjerit dan berkata, “Saya sangat bersedih.”
Rasullah SAW bersabda kepada Hamnah, “Seorang suami mempunyai tempat tersendiri di hati perempuan, melebihi dari siapa pun.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi, “Kenapa kamu berkata demikian?”
Hamnah berkata, “Ya Rasulullah, saya jadi teringat, anaknya menjadi yatim, dan saya yang harus menjaganya.”
Rasulullah SAW mendoakan Hamnah, agar dia diberikan suami yang lebih baik. Tidak lama kemudian Hamnah menikah dengan Thalhah bin ‘Abdullah, dan dari pernikahan itu Hamnah mempunyai anak lagi. 
Sumber; 100 Qishshah min Dzakâi ash-Shahâbiyyât, Manshur Abd. Hakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar