(72) Fathimah binti Qais dan Nasihat Nabi SAW
Dia adalah seorang sahabat perempuan yang mulia, diceraikan oleh suaminya ‘Amr bin Hafas al-Makhzumi, kemudian dia mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan tentang perceraian tersebut, sembari menyebutkan bahwa suaminya telah menceraikannya dengan talak bain.
Beliau bersabda kepada Fathimah, “Kamu tidak mendapatkan nafkah dari dia.” Kemudian beliau menyuruh Fathimah untuk melalui masa ‘iddahnya di rumah Ummu Syarik, seraya bersabda, “Dia (Ummu Syarik) adalah seorang perempuan yang dikhianati oleh sahabat-sahabatku. Laluilah masa ‘iddahmu di rumah anak Ummu Maktum, dia adalah seorang laki-laki buta, dia meletakkan bajumu, dan jika sudah selesai masa ‘iddahmu beritahukanlah kepada saya.”
Fathimah berkata, “Ketika masa ‘iddah saya sudah selesai, saya memberitahukannya kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Jahmin, mereka berdua melamar saya untuk menjadi suami saya.”
Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah, “Abu Jahmin tidak pernah meletakkan tongkatnya dari bahunya, sementara Mu’awiyah dia fakir, tidak mempunyai harta kekayaan. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.”
Fathimah berkata, “Saya tidak menyukainya.”
Beliau bersabda, “Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.”
Akhirnya saya menikah dengan Usamah bin Zaid, Allah memberikan kebaikan yang banyak dalam diri Usamah bin Zaid.
Demikianlah, dengan kecerdasan yang dia miliki, dan mendengarkan nasihat Rasulullah SAW untuk mendapatkan keuntungan berupa ridha Allah dan pemilihan Rasulullah SAW, karena Usamah bin Zaid bin Haritsah adalah sahabat kesukaan Rasulullah SAW seperti bapaknya, Zaid bin Haritsah r.a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar