Jumat, 01 Juli 2011

DAYA INGAT IMAM BUKHARI

Dalam sejarah. Imam Bukhari pernah diuji hapalan haditsnya. Suatu ketika, Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari datang ke Baghdad. Rupanya para ahli hadits mendengar kedataganya itu. Lalu, mereka pun berkumpul dan sepakat ingin menguji hapalannya. Mereka mengumpulka seratus hadis dan kemudian mengacak matan dan sanadnya. Mereka menempatkan sanad hadits yang satu ke sanad hadits yang lain, matan hadits yang satu ke matan hadits yang lain.
Ketika hari ‘pengujian’ itu tiba, datanglah 10 orang ahli hadits yang masing-masingnya membawa 10 hadits dengan kondisi sanad dan matannya telah diacak.
Mereka secara bergiliran menanyakan satu persatu hadits hingga genap berjumlah 100 hadits.
Singkat cerita, Bukhari menoleh ke penanya pertama dan berkata kepadanya, “Mengenai hadits pertama yang kamu bacakan kepadaku tadi, kamu membacanya ‘begini’. Padahal yang benar ‘begini’. Hadits yang kedua, engkau membacanya ‘begini’, sementara yang benar adalah ‘begini’. Begitulah Bukhari terus mengomentari dan mengoreksi kesepuluh hadits yang dibacaka oleh penanya pertama itu sampai selesai. Dilanjutkan dengan penanya kedua, ketiga hingga penanya kesepuluh. Walhasil, orang-orang mengakui kekuatan hapalan Imam Bukhari. (Dikutip dari buku Lilin Yang Tak Pernah Padam hal-30-32, karya Abu Malik Muhammad ibn Hamid ibn Abdul Wahhab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar